Kisah Zak si Bocah Bergigi Hiu yang Tak Pernah Minder
Zak, bocah bergigi hiu. (Rospary.co.uk)
Gara-gara gigi
susunya tak copot, bocah berusia 8 tahun ini memliki 2 baris gigi.
Bertumpuk dengan gigi dewasanya. Ia pun dijuluki anak bergigi hiu atau
'jaws' oleh teman-temannya.Karena jumlah gigi 2 kali lipat normalnya, anak laki-laki bernama Zak Brown ini memakan waktu lebih lama untuk menyikat gigi. Ia bahkan harus rutin mengunjungi dokter gigi, untuk menjaga dua set gigi susu dan dewasanya itu.
Ibunya, Claire mencurigai sesuatu yang salah ketika ia mendapati gigi dewasa Zak tumbuh. "Benar-benar aneh, dan gigi dewasa terus tumbuh, sementara gigi susu Zak tak kunjung copot," ucap wanita yang berprofesi sebagai pegawai pemerintahan itu.
Biasanya gigi permanen akan tumbuh dan membantu mendorong keluar gigi bayi. Tapi hal itu tak terjadi pada Zak.
Jadi ketika kakaknya, Niamh (10) dan adiknya Finley (6) mendapatkan uang karena telah menyerahkan gigi tanggalnya pada 'peri gigi', Zak mulai frustrasi.
"Itu mengganggunya. Ia tidak sakit dan tak memiliki masalah makan, tetapi ia akan mengeluh dan berharap giginya tanggal setiap kali gigi saudara-saudaranya copot."
"Dia kecewa. Dia akan mencoba dan menggoyangkan giginya biar copot, tapi tidak pernah berhasil," kata sang ibu. "Tapi dia sudah terbiasa sekarang. Teman-temannya memanggilnya 'Jaws' karena dia punya dua set gigi seperti hiu."
Gigi permanen pertama Zak tumbuh sekitar setahun yang lalu, yang lain menyusul segera.
Ayahnya, Richard juga berharap gigi susu Zak tanggal. "Kami memberinya 10 pounsterling sebagai pancingan. Karena sekarang sudah besar, dia bahkan tidak percaya pada peri gigi lagi," jelad Richard.
Tak Minder
Meski dijuluki anak bergigi hiu, Zak tak merasa minder. Ia malah dengan bangga menunjukkan 2 baris giginya.
Kondisi yang dikenal sebagai gigi hiu dapat terjadi pada 1 dari 10 anak-anak. Meskipun diperkirakan tidak banyak kasus mencolok seperti yang dialami Zak.
Kondisi gigi hiu Zak terjadi ketika gigi dewasa tidak cukup menekan gigi susu dari bawah atau tidak memiliki cukup ruang untuk muncul. Sehingga gigi permanen itu tumbuh di belakangnya.
Kondisi gigi tak biasa juga pernah dialami seorang seorang remaja India berusia 17 tahun. Ashik Gavai namanya, ia dilarikan ke rumah sakit karena pembengkakan di rahang kanannya. Demikian ujar Dr Sunanda Dhiware, kepala klinik gigi JJ Hospital, Mumbai kepada BBC.
Pasien mengaku menderita rasa sakit tak terperi di bagian mulut dan gigi selama 18 bulan. Anak desa itu dibawa ke rumah sakit di kota besar, setelah dokter setempat gagal untuk mengidentifikasi penyebab masalah. Lalu dokter pun mengangkat mencabut 232 gigi dari mulutnya.
0 komentar:
Posting Komentar