3 Teknologi Baru di Piala Dunia 2014
Brazuca
Brazuca adalah nama resmi bola yang digunakan di piala dunia Brasil 2014. Brazuca berarti ganda sebagai rasa nasionalisme warga Brasil atau bisa diartikan sebagai penduduk Brasil yang merantau seperti para pemain sepak bolanya yang merantau ke penjuru dunia untuk bermain bola. Adidas sebagai langganan produsen bola yang telah dipercaya di beberapa piala dunia sebelumnya akan menghadirkan inovasi terbarunya lewat bola dengan desain yang unik dan penuh warna khas Brasil. Brazuca didesain menggunakan enam panel tanpa jahitan yang telah menjadi inovasi teknologi terbaru dalam desain dari Adidas, Brazuca di klaim akan sangat nyaman dikontrol pemain, stabilitas yang bagus, dan memiliki aerodinamika yang bagus saat melayang di udara dalam kondisi cuaca apa pun. Prototipe yang sama telah di uji cobakan di piala dunia U-20 2013 di Turki, semoga gol-gol indah banyak tercipta dengan bola Brazuca ini.
Brazuca adalah nama resmi bola yang digunakan di piala dunia Brasil 2014. Brazuca berarti ganda sebagai rasa nasionalisme warga Brasil atau bisa diartikan sebagai penduduk Brasil yang merantau seperti para pemain sepak bolanya yang merantau ke penjuru dunia untuk bermain bola. Adidas sebagai langganan produsen bola yang telah dipercaya di beberapa piala dunia sebelumnya akan menghadirkan inovasi terbarunya lewat bola dengan desain yang unik dan penuh warna khas Brasil. Brazuca didesain menggunakan enam panel tanpa jahitan yang telah menjadi inovasi teknologi terbaru dalam desain dari Adidas, Brazuca di klaim akan sangat nyaman dikontrol pemain, stabilitas yang bagus, dan memiliki aerodinamika yang bagus saat melayang di udara dalam kondisi cuaca apa pun. Prototipe yang sama telah di uji cobakan di piala dunia U-20 2013 di Turki, semoga gol-gol indah banyak tercipta dengan bola Brazuca ini.
Vanishing Spray
Wasit-wasit pengadil di lapangan hijau akan dilengkapi dengan alat bantu bernama “spray penghukum”. Spray yang telah diuji coba dalam perhelatan Piala Dunia Antar Klub 2013 di Maroko, akan berguna untuk menandai daerah terjadinya pelanggaran, sehingga bola sepakan tendangan bebas akan ditempatkan di atas tanda yang telah dibuat oleh wasit. Dengan spray ini, maka ada jeda waktu bagi para pemain untuk mengatur pagar hidup ketika situasi bola mati. Spray juga berfungsi sebagai pencegah terjadinya tindakan-tindakan curang dari pemain yang akan mengambil sepakan tendangan bebas di daerah berbahaya lawan sebelum wasit meniupkan peluitnya. FIFA mengklaim bahwa spray ini sangat aman untuk digunakan dan tidak menganggu jalannya pertandingan, spray terbuat dari bahan dasar air dengan dicampur zat-zat lain sehingga tanda yang diakibatkan spray ini mudah untuk dibersihkan .
Teknologi Garis Gawang
Teknologi garis gawang (GLT) diterapkan untuk mengurangi terjadinya “gol hantu” yang sering terjadi dalam sepak bola, walaupun sudah ditambah wasit yang berdiri dipinggir gawang namun gol hantu mungkin saja akan tetap terjadi, seperti gol hantu yang terjadi di piala dunia 2010 saat Jerman bertemu Inggris di babak 16 besar. Pada pertandingan itu sepakan jarak jauh Frank Lampard terlihat sudah membentur mistar atas gawang Manuel Neuer. Meski bola pantulannya sudah melewati garis gawang, wasit tetap saja tidak mengesahkan gol tersebut. Inggris akhirnya takluk dengan skor telak 1-4.
FIFA telah menunjuk perusahaan asal
Jerman, GoalControl CmbH, sebagai penyedia teknologi garis gawang untuk
Piala Dunia 2014. Teknologi garis gawang menggunakan sistem
GoalControl-4D yang dilengkapi dengan 14 kamera berkecepatan tinggi di
sekitar lapangan, setiap gawang akan diawasi oleh 7 kamera yang
terhubung ke sebuah sistem komputer canggih pengolah gambar yang akan
mengawasi setiap pergerakan objek bola secara tiga dimensi dengan
presisi beberapa milimeter dari koordinat garis gawang, sistem komputer
juga akan secara otomatis memfilter dari objek selain bola seperti
pemain, wasit serta objek penggangu lainnya. Jika bola telah melewati
batas garis gawang, sistem akan mengirim vibrasi dan sinyal ke wasit.
Semua kejadian tentu saja akan direkam sehingga dapat diputar ulang
kapan saja.
Pemanfaatan teknologi ini diharapkan
akan menghindari kecurangan yang dilakukan oleh pemain serta dari
keputusan wasit yang keliru dan berakibat merugikan salah satu tim.
Namun demikian namanya sebuah permainan tetap saja masih ada celah yang
masih dapat digunakan oleh pemain yang akan membuat drama-drama terjadi
di lapangan hijau, seperti penggunaan bantuan tangan dalam menghalau
bola. Tentu ada akan sangat ingat dengan piala dunia 1986 ketika maestro
sepak bola argentina Maradona dengan bantuan tangannya memasukan bola
ke gawang Inggris, dan Inggris takluk diperempat final dengan skor 2-1.
Demikian juga, kejadian yang sama terulang ketika Perancis bertanding
dengan Republik Irlandia ditahun 2009, Thierry Henry menghalau bola dari
keluar lapangan dan kemudian mengoper bola sehingga terjadi gol yang
membawa Perancis lolos ke piala dunia 2010. Mungkin saja ditahun-tahun
mendatang FIFA akan menggunakan teknologi yang akan mengawasi tangan
setiap pemain dilapangan, bayangkan saja terdapat 88 kamera yang akan
memantau pergerakan tangan dari pemain, dimana setiap pemain diawasi 4
kamera super canggih, atau setiap pemain menggunakan kostum bola yang
dilengkapi dengan sensor diseluruh bagian tangan sehingga jika bola
tersentuh tangan maka wasit akan menerima vibrasi dan sinyal terjadi
handsball di jam tanggannya. Maka kala itu permainan sepak bola akan
sama saja dengan game-game komputer yang barangkali anda pernah mainkan
seperti PES 2014, sehingga tidak ada drama lagi yang akan tercipta untuk
mengharu biru penontonnya.
0 komentar:
Posting Komentar